Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Alat berwudhu

Macam macam air yang digunakan berwudhu Air yang boleh digunakan untuk sesuci Bersesuci dalam prakteknya memerlukan alat untuk menghilangkan hadas dan najis, yaitu air yang thohur ( طهور)/ suci dan mensucikan. Air thohur adalah air yang masih tetap dalam sifat aslinya, seperti air hujan, lelehan salju, air sungai, sumur, mata air dan laut. Berdasarkan dalil: 1- firman Alloh: وينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم به (الأنفال: 11) Dan Alloh menurunkan air dari langit untuk mensucikan kalian. 2- firman Alloh: وأنزلنا من السماء ماء طهورا ( الفرقان: 48) Dan kami menurun dari langit air yang suci dan mensucikan. 3- sabda Rosulloh sollallohu alaihi wasallam: اللهم اغسلني من خطايايا بالماء والثلج والبرد (البخاري) Ya Alloh basuhlah aku dari dosa-dosaku dengan air (lelehan) salju dan butiran es. 4- ketika ditanya tentang wudhu menggunakan air laut, Rosulloh sollallohu alaihi wasallam menjawab: هو الطهور ماؤه الحل ميتته (أبو داد: صحيح) Laut itu airnya suci mensucikan,

Mendalami Manqul secara keseluruhan

1. PENGARTIAN MANQUL, MUSNAD, MUTTASHIL DAN RO’YI 1.1 MANQUL Manqul itu bahasa arab berasal dari kata Naqola. Manqul secara harfiyah artinya yang dipindahkan. Adapun arti menurut agama Islam adalah belajar mengaji Quran dan Hadis dengan cara berguru atau ilmu Quran dan Hadis yang dimiliki oleh seseorang itu diperoleh melalui proses pemindahan ilmu dari guru ke murid. Adapun sistem manqul ada beberapa macam cara antara lain:- a) Guru yang membacakan ilmu, murid mendengarkan. b) Guru sedang mengajar ilmu kepada muridnya kemudian ada orang lain mendengarkannya. c) Dengan sistem munawalah yaitu guru memberi hak/persetujuan kepada muridnya yang dipandang sudah menguasai ilmu manqul untuk mengerjakan dan mengajarkan ilmu tersebut atau guru berkirim surat yang berisi Al Quran dan atau Hadis kepada muridnya tentang suatu masalah lalu murid membaca dan melaksanakannya. 1.2 MUSNAD Musnad artinya ilmu yang diberikan itu mempunyai sanad/isnad yang sahih, hasan, dll. Sanad/isnad (berasal

Kitab Thoharoh Jokam

Bismillahirrohmanirrohim Kitab thoharoh/ كتاب الطهارة (kesucian) Urgensi thoharoh dan macam-macamnya 1- Pengertian thoharoh Thoharoh adalah kunci sholat dan syarat wajibnya sholat yang paling penting yang sudah harus terwujud sebelum melaksanakan sholat. 2- Macam-macam thoharoh Thoharoh ada dua macam, thoharoh maknawiyah (معنوية) dan thoharoh hissiyah ( حسية) Pertama: Thoharoh maknawiyah (abstrak) Thoharoh maknawiyah adalah sucinya hati dari najisnya syirik dan semua yang menodai hati, seperti maksiat, dengki dendam dan sebagainya, mensucikan hati itu lebih penting dari pada mensucikan badan, sebab kesucian badan tidak mungkin terwujud jika hati seseorang najis karena syirik. sebagaimana firman Alloh: (إنما المشركون نجس  (التوبة: 28 Sesungguhnya orang- orang musyrik itu najis. maksudnya adalah hatinya najis karena syirik. Thoharah maknawiyah tidak termasuk dalam pembahasan fiqh, melainkan dalam pembahasan akidah dan akhlaq. Kedua:Thoharoh hissiyah (konkrit)

Musda LDII Maros Bekali Pemuda Hadapi Bonus Demografi

Gambar
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Maros menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2017). Dalam kesempatan tersebut, Ketua LDII Maros Agus SSos MSi menyatakan, Indonesia saat ini telah diperhadapkan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan bonus demografi. “Era MEA dan bonus demografi menjanjikan peluang yang baik apabila kita bisa memanfaatkannya. Disisi lain akan menimbulkan dampak yang merugikan jika kita tidak membekali generasi penerus dengan keterampilan, penguatan kebangsaan, dan pemahaman agama yang baik,” tuturnya. Adapun Musda LDII Maros ini bertajuk “Menyiapkan Generasi yang Cerdas, Berakhlak Mulia, dan Mandiri Menuju Maros Lebih Sejahtera 2021”. Ihwal pemilihan tema Musda, Agus mengemukakan, didasari keprihatinan atas terjadinya degradasi moral, kehilangan karakter bangsa, penurunan nilai-nilai kebangs

Belajar Manqul

Semua ajaran Nabi Muhammad shalallohu alaihi wasallam, berupa ucapan atau amalan tidak muncul dari dalam pikiran beliau. Rasulullah s.a.w. mendapatkan ilmu Quran TIDAK dengan menelaah sendiri, membaca sendiri, atau memahami sendiri melainkan beliau berguru pada Malaikat Jibril. Metode mencari ilmu dengan cara berguru, menuqil, menduplikasi ilmu dari guru kepada murid ini disebut Manqul atau Naqli (menuqil). Surah Al-Qiyamah ayat 16-19 menggambarkan bagaimana Rasulullah s.a.w. berguru kitab Al-Quran kepada Malaikat Jibril. لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ (16) إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (17) فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (18) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ (19) ”Janganlah engkau gerakkan lisanmu (mendahului Malaikat jibril) untuk membaca Al-Quran karena tergesa-gesa dengan bacaan. Sesungguhnya tanggungjawabKu (Allah) kumpulan Quran dan bacaannya. Maka ketika Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya. Kemudian sesungguhnya pada kami penj